Muslimah versus East woman

0 komentar

Islam memposisikan wanita dengan begitu mulia, karena generasi gemilang akan lahir dari rahimnya. Dalam masa kebudayaan jahiliyah sebelum datangnya Islam, wanita dianggap sangat rendah dan hina bahkan tidak sedikit ketika lahir anak perempuan dikubur hidup-hidup. Mereka memandang wanita dengan sebelah mata, bahkan dianggap hina dan tidak berharga. Setelah datangnya Islam, terbukti wanita dapat menghirup udara bebas dan diberikan tugas kepadanya dalam membangun sebuah masyarakat yang berbudaya dan beradab.
Maka kita tidak heran bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya diskriminasi terhadap wanita, tidak ada tuntutan emansipasi wanita dan feminisme. Karena sejak pertama kali di wahyukannya agama Islam kemuka bumi, Islam selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita. Dan syariat Islam yang seperti ini tidak akan luntur di makan zaman, tak akan pernah berevolusi maupun revolusi.
Hal ini berbeda dengan budaya barat dewasa ini yang merupakan produk dari zaman yang akan selalu berubah dan bergeser karena kikisan sang waktu. Sedangkan Islam meletakkan antara pria dan wanita sesuai dengan kodrat masing-masing. Maka dari itu tidak ada alasan bagi kaum muslimin baik pria, wanita, tua, muda untuk menuntut lebih dari yang di gariskan oleh sang maha menetapkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah-lah yang maha mengetahui rahasia-rahasia di balik penciptaan mahluknya.
Bangsa barat dalam reformasi dan modernisasi, menuntut persamaan hak (emansipasi). Namun, konsep emansipasi itu sendiri yang semakin lama semakin tidak jelas, yang seharusnya emansipasi membebaskan wanita dari belenggu perbudakan, tetapi malah menjerumuskan wanita ke jurang perbudakan yang baru. Pada masyarakat kapitalis, wanita dieksploitasi dan menjadi komoditas yang dapat di perjual belikan kepada umum,lihat saja tayangan iklan-iklan di media informasi di sekeliling kita. Di dalam masyarakat yang bebas, wanita di didik budaya permisif yang lepas dari nilai-nilai normatif hanya untuk kepentingan industri. Di luar konsep Islam mereka menuntut kesamaan, kebebasan dan hak asasi manusia, padahal mereka malah mengabaikkan kodrat dan martabat wanita yang seharusnya dijunjung tinggi. Secara tidak langsung mereka menganggap bahwa Islam bersikap diskriminasi terhadap wanita. Padahal Islam menempatkan wanita tidak melebihi atas apa yang telah di gariskan dan dikodratkan sebagai wanita.
Umar bin Khathab pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki.” Persamaan yang dimaksudkan oleh Islam ini meliputi segala aspek, termasuk masalah hak dan kewajiban. Hal ini sangat dipahami oleh para wanita Islam dan oleh karenanya mereka pegang ajaran Islam dengan sangat kuat.
Tidak jarang ada pernyatraan dari ummat Islam berkata, “Jalan menuju kebangkitan sudah sangat jelas, yaitu dengan cara kita menempuh jalan yang telah ditempuh bangsa Eropa. Lalu, agar kita dapat berubah seperti mereka, maka segala apa yang ada pada mereka harus kita ambil. Pahit, manis, kebaikan, keburukan dan termasuk hal-hal yang disukai juga yang dibenci (Toha Husein, masa depan pengetahuan di Mesir)
Hancurnya Keluarga
Masalah selanjutnya bukan lagi hanya seputar masalah wanita dan hak-hak mereka saja. Akan tetapi, menjadi meluas dan melebar meliputi bagaimana membangun rumah tangga seperti cara dan gaya yang sesuai dengan peradaban Barat. Berkembanglah pemikiran bahwa membina rumah tangga tak perlu lagi memperhatikan aturan dan nilai-nilai. Peran “ibu” tak lagi menjadi tugas wanita saja. Peranan itu sebenarnya adalah tanggung jawab masyarakat. Bahkan, peran itu dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.
Sebenarnya, di Eropa pemikiran dan ideologi ini melahirkan banyak permasalahan. Sebagai contoh di Perancis tercatat 53% anak-anak yang lahir tak memiliki bapak yang jelas. Di banyak negara Eropa semakin berkembang trend enggan mempunyai anak bahkan enggan untuk menikah. Hubungan laki-laki dan wanita sekadar hubungan seks bebas tanpa ada ikatan, tak ada aturan yang mengikat. Dan selanjutnya mereka menuntut agar dilegalkannya aborsi sebagai dampak langsung dari merebaknya budaya seks bebas.
Hal ini juga berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas dengan sangat tajam. Pada tahun 1998 tingkat kriminalitas di Amerika mencapai angka yang sangat fantastis. Tindakan perkosaan terjadi setiap 6 menit, penembakan terjadi setiap 41 detik, pembunuhan setiap 31 menit. Dana yang dikeluarkan untuk menanggulangi tindakan kejahatan saat itu mencapai 700 juta dolar per tahun (angka ini belum termasuk kejahatan Narkoba). Angka ini sama dengan pemasukan tahunan (income) 120 negara dunia ketiga.
Kejahatan atas wanita
Merebaknya kejahatan memberikan bahaya tersendiri buat para wanita di Eropa. Hingga PBB pada 17 Desember 1999 mengeluarkan keputusan bahwa tanggal 25 November merupakan hari anti kekerasan pada wanita. Ada banyak fakta dan data yang seharusnya diperhatikan oleh mereka yang terbuai dengan Barat. Di Eropa dan Amerika pada setiap 15 detik terjadi kekerasan atas wanita. Belum lagi jika ditambah dengan aksi pemerkosaan setiap harinya. Sehingga Amerika tercatat sebagai negara tertinggi dalam hal kekerasan terhadap wanita. Menurut catatan UNICEF, 30% kekerasan pada wanita terjadi di Amerika dan 20% di Inggris.
Belum lagi kejahatan perbudakan yang terjadi di Amerika, CNN pernah menyiarkan laporan bahwa pada tahun 2002 jutaan anak-anak dan wanita dijual belikan di Amerika setiap tahunnya. Lebih dari 120 ribu wanita berasal dari Eropa Timur dan beberapa negara miskin lainnya dikirim ke Eropa untuk dipekerjakan sebagai budak seks. Lalu lebih dari 15 ribu wanita yang mayoritas berasal dari Meksiko dijual ke Amerika untuk dipekerjakan di komplek-komplek pelacuran.
Bisnis haram ini bahkan merenggut kemerdekaan anak-anak di dunia, hingga Sidang Umum PBB pada pertemuan yang ke 54 mengeluarkan keputusan pada 25 Mei 2000 tentang hak anak. Sebuah keputusan yang mendesak agar dilakukan pencegahan agar tak lagi terjadi jual beli anak apalagi kemudian dipekerjakan sebagai budak seks seperti yang terdapat pada jaringan internet.
Memperhatikan apa yang terjadi di Barat, seharusnya membuat kita berfikir panjang jika ingin menempuh jalan yang telah ditempuh oleh Barat. Dalam penjara Israel terdapat sekitar 100 tawanan wanita. Mengapa Barat diam saja atas semua ini. Di Palestina terdapat lebih dari 250 wanita yang telah menemui syahidnya, belum lagi para wanita yang menderita luka-luka pasca intifadhah. Adapun tentang wanita di Irak, cukuplah bagi kita apa yang disampaikan oleh organisasi dunia pada 22 Februari 2005 yang mengatakan bahwa kondisi wanita Irak tak jauh berbeda dengan kondisi manakala mereka berada di bawah pemerintahan Sadam Husein.
Hal ini menjelaskan bahwa kemerdekaan dan kebebasan wanita seperti yang digemborkan Amerika sama sekali tak menyentuh mereka. Bahkan kondisi mereka di bawah penjajahan Amerika jauh lebih buruk lagi. Mereka menerima perlakuan kasar, dianiaya, dilecehkan bahkan diperkosa.
Penutup
Maka, sebagai umat Islam marilah kita lebih jernih berpikir, dan tidak terpengaruh argumentasi bahwa feminisme dan kesetaraan gender dapat menjadi solusi dari permasalahan kaum perempuan di dunia Islam, semisal kekerasan rumah tangga (domestic violence) , women trafficking, dan permasalahan sosial lainnya. Sampai saat ini, negara-negara Barat tidak pernah bisa membuktikan bahwa mereka berhasil mengatasi problematika sosial tersebut. Justru sebaliknya, kehancuran moral telah merusak tatanan sosial masyarakat Barat, gerakan feminis kemudian disalahkan karena dianggap telah mengubah perempuan menjadi makhluk-makhluk gila karir dan menjauhkan mereka dari kehangatan keluarga. Wallahu a’lam bishshawab.

Subur juga mengaku sebagai rasul dan menerima wahyu

0 komentar


JAKARTA (Arrahmah.com) – Adi Bing Slamet akan melaporkan Subur ke polisi dengan pasal 156 a KUHP tentang penistaan agama.
Menurut pengacara Adi, Fahmi Bachmid, Subur memang sudah jelas melakukan penyimpangan akidah seperti fatwa yang diumumkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (22/4/2013).
Ditambahkan Fahmi, selain Subur pernah mengatakan dirinya lebih tua dari Nabi Adam, kepada murid-muridnya Subur juga selalu mengaku sebagai Rasul.
“Bagian terpenting, dia selalu mengaku sebagai Rasul, dia mengaku menerima wahyu,” ungkap Fahmi seperti dikutip detikHot, Rabu (24/4/2013).
Pihak Adi akan membawa saksi yang akan memberatkan Subur. Menurut Fahmi, saksi tersebut juga merupakan mantan murid yang sudah ikut Subur selama kurang lebih sepuluh tahun.
“Berdasarkan keterangan saksi kami yang pernah ikut Subur selama 10 tahun dia (Subur, red) juga selalu bilang ‘Allah yang Maha Kuasa, Saya yang Diberi Kuasa’, jadi sudah selalu menyimpang,” lanjutnya lagi.
Sebelumnya, MUI telah melakukan investigasi terhadap Subur berdasar laporan Adi Bing Slamet. Dalam kesimpulannya, MUI menyebut Subur telah melakukan penyimpangan akidah dan syariat Islam serta melakukan praktik perdukunan.

Perwakilan Hamaz kunjungi relawan RSI Gaza

0 komentar


Gaza, 12 Jumadil Akhir 1434/22 April 2013 (MINA) - Rombongan petinggi Hamas malam Senin kemarin bersilaturahim kepara relawan Indonesia yang sedang membangun Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Palestina. “Suasana hangat menyambut kunjungan bersejarah itu,” kata Husain satu di antara 30 relawan Indonesia di Gaza.
Kedatangan para petinggi Hamas itu disambut 30 relawan Indonesia yang sedang mengawal pembangunan RSI di Gaza. Terlihat wajah-wajah penuh senyum para relawan begitu bahagia menyambut langsung kedatangan saudara-saudaranya dari petinggi Hamas itu. “Kami sangat bahagia bisa mendapat kunjungan istimewa ini,” tambah Husain.
Rombongan yang mewakili gerakan Hamas yang terdiri dari 15 orang itu punya profesi bermacam-macam antara lain; ada arsitek, dosen, wakil rektor Universitas Al Al-Aqsa, staf kementrian kesehatan dan juga pendidikan. 
Setelah berkenalan satu sama lain, pimpinan proyek pembangunan RSI Gaza, Edy Wahyudi mewakili para relawan bahkan seluruh Muslim Indonesia yang jumlahnya sekitar 200 juta orang, memberikan kata sambutan kepada para tamu istimewa itu. Dalam sambutannya, Wahyudi mengatakan betapa senang dan bahagia perasaannya dan para relawan atas kunjungan silaturahim yang terjalin itu. “Saya sangat bahagia dan berterimakasih sekali atas kunjungan saudara semua kepada kami yang mendapat amanah membangun RSI di Gaza ini,” ujarnya terharu.
Rasa haru dan bahagia itu diungkap pula oleh salah satu rombongan tamu yakni Abu Bilal Al Ja'bir. Dia mengatakan bahwa kunjungan mereka merupakan wujud rasa syukur dan terima kasih atas kedatangan para relawan yang telah menempuh jarak ribuan kilo demi membantu saudara Muslimnya di Gaza.
“Saya dan teman-teman semua juga merasa sangat bersyukur. Kami semua rakyat Gaza sangat berterima kasih kepada para relawan dari Indonesia. Saya yakin, kedatangan saudara semua ke Gaza atas dasar hubungan akidah. Karena itu meski kita dipisahkan jarak yang begitu jauh tapi kita tetap dekat secara akidah. Kita tak bisa dipisahkan oleh jarak. Sebab kita bersaudara atas dasar akidah yang satu,” katanya dengan nada penuh haru.
Bilal menambahkan bahwa pertolongan Allah untuk Islam ini sudah sangat dekat. Hal ini menurutnya dibuktikan dengan fenomena negeri-negeri Muslim yang semakin dengan dengan persatuan umat. “Tak bisa dipungkiri, kesatuan umat Islam diseluruh negeri ini mulai terasa,” ujar pensiunan akuntan Universitas Islam Gaza (UIG) ini.
Sementara itu, ketua rombongan Abu Ahmad Suhair juga menyampaikan beberapa poin dari kedatangan mereka tersebut. Dia menegaskan bahwa kedatangan mereka merupakan kunjungan resmi mewakili gerakan Hamas wilayah Utara Gaza. Dia juga menyampaikan salam dari pimpinan tertinggi Hamas yang tak lain Ismail Haniya, PM Palestina. “Secara khusus kami sampaikan salam dari pimpinan kami, Ismail Haniya untuk para relawan yang sedang membangun RSI ini,” ujarnya.
Perbincangan antara tamu dan para relawan terasa kian hangat. Terlebih saat para tamu yang rata-rata punya berpendidikan itu banyak bercerita tentang sejarah Indonesia dan perkembangan Islam nusantara. Selain bercerita tentang sejarah Indonesia yang mereka pahami, sajian informasi baru tentang kondisi umat Islam Indonesia yang disampaikan para relawan semakin menghidupkan suasana silaturahim itu.
Puncak dari kunjungan itu ditutup dengan makan malam bersama. Para tamu yang juga tokoh-tokoh yang dituakan di daerah Gaza ini sengaja membawa makan malam berupa "syawarma" (makanan khas gaza) untuk setiap relawan RSI dan rombongan.
Sebelum berakhir, Abu Bilal memanjatkan doa bersama dan menyampaikan rasa optimisnya bahwa kelak kita akan di kumpulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala di masjid Al Aqsa baik itu sebagai mujahid yang membebaskan Al Aqsa  atau pun sebagai syahid fie sabilillah.(K9/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)

Israel suntik virus berbahaya bagi tahanan yang bebas

0 komentar


Ramallah, 10 Jumadil Akhir 1434/20 April 2013 (MINA) - Seorang warga Palestina, Rania Saqa yang baru dibebaskan dari penjara Israel mengungkapkan, Israel menyuntikkan virus berbahaya kepada tahanan yang dibebaskan.
Kesaksian Saqa tersebut dipublikasikan oleh surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda, Jum'at (19/4), Press TV melaporkan.
“Rezim Israel menyuntik tahanan Palestina di penjara Israel dengan virus berbahaya sebelum melepaskan mereka,”  kata harian itu.
Dalam kesaksiannya, Saqa juga mengatakan, banyak tahanan Palestina menderita penyakit misterius yang tidak dapat disembuhkan, seperti kanker kandung kemih dan gangguan hati.

Dia mengatakan, hal itu adalah prosedur standar bagi Israel untuk menyuntikkan virus kepada tahanan Palestina sebelum membebaskan mereka.

"Kebanyakan mantan narapidana mati setelah dibebaskan dari penjara-penjara Israel," tulis surat kabar tersebut. Tahanan Palestina menghimbau organisasi-organisasi internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan tindakan melanggar hukum internasional itu.

Sebuah organisasi hak asasi manusia menuduh Israel menjadikan tahanan Palestina untuk menguji obat baru. Lembaga Solidaritas Internasional untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, perilaku tersebut terang-terangan bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan medis.

Menurut kelompok hak asasi manusia dan tahanan Palestina, Addameer, sekitar 4.936 tahanan Palestina, termasuk sekitar 170 tahanan administratif, saat ini masih ditahan di penjara-penjara Israel.

Penahanan administratif merupakan penjara tanpa pengadilan atau dakwaan yang memungkinkan Israel untuk memenjarakan warga Palestina selama enam bulan. Perintah penahanan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Sehari sebelumnya, Kamis (18/4), Gubernur Ramallah, Layla Ghannam yang mengunjungi al-Taj, tahananan Palestina yang dibebaskan karena sakit parah, berada di rumah sakit, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk ikut mendesak Israel melepaskan semua tahanan Palestina, terutama yang sedang menderita sakit.
"Masyarakat internasional harus ikut campur tangan untuk mengakhiri penderitaan para tahanan Palestina yang yang saat ini berada di 27 penjara Israel, Mereka tidak menyediakan layanan kesehatan yang layak dan itu jelas melanggar HAM dan hukum internasional," kata Ghannam. (T/P09/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)

Al-Fatah adakan Daurah Tahfidz Al-Qur'an "Taajul Waqar" ke-II

0 komentar



Dalam Rangka melakukan Akselerasi penghafalan Al-Qur'an Al-Karim Pesantren Al-Fatah mengadakan Daurah Tahfidz Al-Qur'an "Taajul Waqar" ke 2 yang terbuka untuk Umum. Acara Daurah ini insha Allah akan dilaksanakan dari tanggal 07 Mei - 10 Juni 2013 M bertempat di Kampus Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung dengan ketentuan sebagai berikut :
Peserta Daurah terbuka untuk Umum baik laki-laki maupun perempuan.
Peserta sudah lancar membaca Al-Qur'an.
Peserta sanggup mengikuti Daurah secara penuh.
Peserta sanggup menaati peraturan Daurah.
Peserta mengisi formulir yang disediakan.
Peserta menyerahkan ps foto berwarna 3 X 4 sebanyak 5 lembar
Peserta membayar biaya Daurah Rp. 500.000,- (Konsumsi, Akomodasi dan sertifikat)

Daurah ini di asuh langsung oleh para pengasuh dari Daar Al-Qur'an Al-Karim Wa As-Sunnah Gaza Palestina. dengan dibantu para muhafidz dari seluruh Indonesia.

Daurah Ini berbentuk seperti Pesantren Kilat yang di khususkan untuk penghafalan Al-Qur'an dan pembelajaran ilmu-ilmu Al-Qur'an dimana peserta akan menginap di lingkungan pesantren selama kegiatan berlangsung.

Untuk Informasi lebih Lanjut dapat menghubungi Kontak Personal :
0813 7938 5881 a.n. Amron BMS 
0878 8327 2588 a.n. Singgih Darmoko
0813 6918 8742 a.n. Mastur

Formulir pendaftarannya bisa diunduh di :
Download Formulir ]
Pilih menu : File > Download / Print PDF
Formulir yang sudah diisi agar dapat dikirimkan kembali ke email : ponpes.alfatahlampung@gmail.com

"Taajul Waqar"

Taajul Waqar artinya Mahkota Kejayaan, merupakan program akselerasi (percepatan) sejenis pesantren kilat 1-2 bulan pada musim liburan, khusus untuk menghafal Al-Quran. Program ini secara rutin diselenggarakan di Jalur Gaza, Palestina, pada masa liburan sekolah. Tahun lalu sejumlah 24 ribu anak-anak hingga dewasa diwisuda pada program yang dipimpin Prof Syeikh Abdurrahman Yusuf Al-Jamal Al-Hafidz, yang memiliki sanad tahfidz Al-Quran kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Program singkat ini pertama kali dikenalkan di luar Palestina, diselenggarakan di Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, 1 Januari hingga 27 Februari 2012. Pada program akselerasi menghafal Al-Qur'an perdana itu telah  mewisuda 205 santri hafidz Al-Quran selama program dua bulan.

The Arrivals (youtube link)

0 komentar

The Arrivals Complete Series (tanpa subtitle)


The Arrivals Indonesian subtitle intro


The Arrivals Indonesian subtitle part 1


The Arrivals Indonesian subtitle part 2


The Arrivals Indonesian subtitle part 3


The Arrivals Indonesian subtitle part 4


The Arrivals Indonesian subtitle part 5


The Arrivals Indonesian subtitle part 6


The Arrivals Indonesian subtitle part 7


The Arrivals Indonesian subtitle part 8


The Arrivals Indonesian subtitle part 9


The Arrivals Indonesian subtitle part 10


The Arrivals Indonesian subtitle part 11


The Arrivals Indonesian subtitle part 12


The Arrivals Indonesian subtitle part 13


The Arrivals Indonesian subtitle part 14


The Arrivals Indonesian subtitle part 15


The Arrivals Indonesian subtitle part 16


The Arrivals Indonesian subtitle part 17


The Arrivals Indonesian subtitle part 18


The Arrivals Indonesian subtitle part 19


The Arrivals Indonesian subtitle part 20


The Arrivals Indonesian subtitle part 21


The Arrivals Indonesian subtitle part 22


The Arrivals Indonesian subtitle part 23


The Arrivals Indonesian subtitle part 24


The Arrivals Indonesian subtitle part 25


The Arrivals Indonesian subtitle part 26


The Arrivals Indonesian subtitle part 27


The Arrivals Indonesian subtitle part 28


The Arrivals Indonesian subtitle part 29


The Arrivals Indonesian subtitle part 30 


The Arrivals Indonesian subtitle part 31


The Arrivals Indonesian subtitle part 32


The Arrivals Indonesian subtitle part 33


The Arrivals Indonesian subtitle part 34


The Arrivals Indonesian subtitle part 35


The Arrivals Indonesian subtitle part 36


The Arrivals Indonesian subtitle part 37


The Arrivals Indonesian subtitle part 38


The Arrivals Indonesian subtitle part 39


The Arrivals Indonesian subtitle part 40


The Arrivals Indonesian subtitle part 41


The Arrivals Indonesian subtitle part 42


The Arrivals Indonesian subtitle part 43


The Arrivals Indonesian subtitle part 44


The Arrivals Indonesian subtitle part 45


The Arrivals Indonesian subtitle part 46


The Arrivals Indonesian subtitle part 47


The Arrivals Indonesian subtitle part 48


The Arrivals Indonesian subtitle part 49


The Arrivals Indonesian subtitle part 50


The Arrivals Indonesian subtitle Outro