Hidayatullah.com—Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) mengatakan dalam laporan barunya, lebih dari 1,9 juta anak Palestina menghadapi ancaman kematian, cedera, penggusuran, penahanan, tekanan psikologis, dan pencapaian pendidikan yang rendah akibat langkah-langkah yang diambil oleh pasukan Zionis Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Pengepungan terus-menerus di Jalur Gaza dan pembatasan gerakan di Tepi Barat, mengancam kehidupan rumah tangga dan akses mereka ke layanan dasar, demikian laporan yang dirilis Senin (25/4).
Terkait dengan pengepungan itu dan upaya Israel memberi kelonggaran, belum memberikan kontribusi terhadap peningkatan kondisi hidup rakyat Gaza.
Unicef juga mengatakan, meskipun dua tahun telah berlalu sejak perang, 82 persen dari kerusakan yang terjadi di Gaza sekolah belum diperbaiki karena kekurangan bahan bangunan akibat pengepungan Israel.
Laporan ini menambahkan, sekitar 500 pos pemeriksaan yang didirikan Israel untuk mengatur antara kota-kota di Tepi Barat, merugikan akses anak-anak ke sekolah.
Hal ini menyebabkan kesulitan tambahan untuk kondisi pendidikan yang sudah buruk, karena sebagian besar sekolah berlangsung secara bergiliran, UNICEF mengatakan.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa sistem perawatan kesehatan di Gaza tidak memberikan pelayanan yang memadai sesuai kebutuhan penduduk.
0 komentar:
Posting Komentar